top of page
Logo-512-01.png

Petirtaan Tikus

IMG_B99A969D667F-1.jpeg

Gabriella Sanjaya/18

Candi Tikus terletak di Dukuh Dinuk, Desa Temon. Candi ini lebih mengarah ke pertirtaan daripada candi karena berbeda dari candi yang lain. Hal ini karena Pertirtaan Tikus berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang lain berada diatas permukaan tanah. Pertirtaan ini ditemukan karena banyak petani yang gagal panen akibat serangan tikus dan mengeluhkannya kepada bupati Kromodjoyo. Karena Kromodjoyo berani bertanggung jawab, maka gundukan batu (bentuk awal dari candi) dibongkar dan ditemukanlah candi ini. Kromodjoyo kemudian bekerja sama dengan Belanda untuk menampakkan wujud asli dari Pertirtaan Tikus, yang akhirnya tampak dengan jelas pada tahun 1916.

​

Pertirtaan ini dinamakan karena pada saat pengejaran tikus yang merusak panen, tikus- tikus yang masih hidup lari kearah candi dan ditemukan banyak sarang tikus di lokasi pertirtaan tersebut. Oleh karena hewan penunjuknya hanya tikus, dinamakanlah pertirtaan tersebut sebagai Pertirtaan Tikus.

Setelah diteliti lebih lanjut, para arkeolog dan peneliti, menemukan beberapa kemungkinan bahwa pertirtaan ini digunakan sebagai tempat pemandian suci, karena pada pinggir candi terdapat pancuran air yg berbentuk bunga teratai dan kepala makara. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa candi ini dulu digunakan oleh raja dan keluarga raja sebelum melaksanakan upacara adat. Hingga sekarang masih terdapat mitos jika candi ini bisa digunakan sebagai tolak hama yg masih dilakukan dengan bunga sebagai pelengkapnya.

PREVIOUS

Studi Sosial

Budaya

bottom of page